KONSEP DASAR PENGANTAR PEKERJAAN SOSIAL
|
mindmap konsep pengantar pekerjaan sosial |
KONSEP
KESEJAHTRAAN SOSIAL
Berangkat dari konsep yang sudah saya
buat diatas, kita bisa mengetahui bahwa kesejahtraan sosial dan pekerjaan
sosial keduanya memang saling berkaitan satu sama lain. Dalam kedua konsep
diatas kita dapat mengetahui bahwa kedua konsep tersebut keduanya memiliki
hubungan dengan kata sosial.
Menurut Paul Ernest “sosial lebih dari
sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai
kegiatan bersama”. Dari penjelasan
diatas kita bisa mengetahui bahwa sosial itu mempunyai arti hubungan atau
interaksi antar manusia yang keduanya saling membutuhkan.
Sedangkan alam istilah umum,
sejahtera menunjuk ke
keadaan yang baik, kondisi manusia di mana
orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan
sehat dan
damai. Dengan demikian jika
konsep kesejahtraan dikaitkan dengan konsep sosial akan menimbulkan makna
“keadaan antar hubungan manusia yang baik, artinya yang kondusif bagi
manusia untuk melakukan upaya guna memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri”
. Dan pengertian ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Elizabeth Wickenden (dalam Friedlander, 1974:4)
mendefinisikan Kesejahteraan Sosial sebagai :”
a system of laws,
programs, benefits, and services which strengthen or assure provision
for meeting social needs recognized as basic for the welfare of the
population and for the functioning of the social order”. (suatu
sistem perundang-undangan, kebijakan, program, pelayanan, dan bantuan untuk
menjamin pemenuhan kebutuhan sosial yang dikenal sebagai kebutuhan dasar bagi
kesejahteraan manusia dan bagi berfungsinya ketertiban sosial secara lebih
baik)”.
Dari definisi
kesejahtraan sosial diatas kita bisa mengetahui bahwa kesejahtraan sosial itu
merupakan sesuatu yang komplek yang anatara manusia dan kebutuhannya itu tidak
dapat dipisahkan agar tercapainya tujuan sejahtra itu. maka dari itu
kesejahtraan sosial dapat dipandang menajadi beberapa sisi :
·
Sebagai Sistem Pelayanan
Sebelumnya mari kita artikan sistem
itu sendiri sebelum membahas kesejahtraan sosial sebagai sistem pelayanan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “sistem merupakan perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas pencernaan makanan, pernapasan, dan
peredaran darah di tubuh”. Dari pengertian disana, maka kesejahtraan sosial
dipadang sebuah pelayanan sosial yang sangat komplek dari mulai pelayanan
sosial dari bidang spiritual, ataupun mental dari manusia itu sendiri yang mana
semuanya itu sukar untuk dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari sebuah
sistem.
Kemudian visi dari
kesejahtraan sosial sebagai sistem pelayanan sosial ini salah satunya yaitu
dengan pemenuhan kebutuhan dari manusia itu sendiri. Ketika kebutuhan hidupnya
sudah terpenuhi maka yang akan timbul adalah rasa kepuasan dan semua itu
didasarkan karena kembali ke tujuan utamanya yaitu sejahtra.
·
Sebagai disiplin ilmu
Kesejahtraan sosial sebagai disiplin
ilmu disini karena kesejahtraan sosial itu sendiri sangat rumit dan membutuhkan
bidang keilmuan untuk mengkajinya. Kajian kesejahtraan sosial itu sendiri
disiplin ini menekankan pada penilaian (‘’assessment’’) dan
intervensi sosial. Intervensi
sosial merupakan metode perubahan sosial terencana yang bertujuan memfungsikan
kembali fungsi sosial seseorang, kelompok, maupun masyarakat. Ilmu
kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan intervensi sosial memiliki 3 ruang lingkup
, yaitu
mikro,
mezzo, dan
makro. Level
mikro membahas intervensi sosial di tingkat individu, keluarga, dan kelompok
kecil. level mezzo membahas intervensi sosial di tingkat komunitas. dan level
makro membahas intervensi sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas. Dilihat
dari ruang lingkup kajian kesejahtraan sosial diatas maka tak heran jika
kesejahtraan sosial dipandang sebagai disiplin yang untuk mengkajinya kita
membutuhkan sebuah pengetahuan mendasar dari kesejahtraan sosial itu sendiri.
·
Keadaan hidup
Disini mengapa kejahtraan sosial
dipandang sebagai keadaan hidup sebab kesejahtraan sosial dari manusia ini
merupakan sebuah konsep yang relatif, yang mana antara kata kesejahtraan sosial
yang satu dengan yang lainnya itu berbeda tergantung dengan presefsi setiap
manusia itu sendiri. Untuk sebuah pembuktian jika kesejahtraan sosial itu
dilihat dari pandangan ilmu kedokteran maka kata sejahtra itu akan muncul
ketika manusia itu sehat. Kemudian jika kita lihat dari sudut pandang keilmuan
ekonomi maka kesjahtraan itu akan muncul ketika manusia itu mempunyai uang
banyak. Sedangkan jika kita melihat kesejahtraan itu dari pekerja sosial maka
yang akan muncul yaitu ketika manusia itu mampu berinteraksi dengan baik dengan
manusia yang lainnya, sehingga kesejahtraan itu bukan diukur dari aspek
kekayaan, kebahagiaan, dan kesehatan dari manusia itu sendiri. Hal tersebut
sesuai dengan pandangan dari Skidmore and Trackeray and Thackeray (1988:21) ”All
profession take cognizance of the wholeness ofindividuals. However, because
life is complex and science is specialized, each profession must confine
itself to some aspect of human functioning as a focus of its efforts and
activities”
·
Sosial Order
kesejahtraan disini berada dalam ruang
lingkup sosial maka kesejahtraan dipandang social order karena social order
disini erat kaitannya dengan poin pertama dari sebagai sistem pelayanan.
Sebab demi tercapainya
kebutuhan-kebutuhan dari manusia itu dibutuhkan sebuah tatanan dan ketertiban
sosial. Dan jika kebutuhan dari manusia itu sendiri sudah tercapai, ketertiban
sosial itu sendiri akan semakin kuat dan mudah terlaksana.
FUNGSI
KESEJAHTRAAN SOSIAL
·
Mengkaji keadaan sosial masyarakat
Sebagai
pekerja sosial, disini kesejahtraan sosial sebagai bidang ilmu mempunyai tugas
untuk mengkaji keadaan sosial masyarakat. Keadaan sosial masyarakat disini
berarti pekerja sosial bertugas menganalisis keadaan interaksi atau hubungan
dimasyarakat itu bagaimana, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana pola
kehidupan masyarakat pada suatu daerah itu. Yang mana jika sudah kita ketahui
suatu keadaan hubungan di masyarakat itu, maka kita dapat menganalisis secara
detail solusi dan pengembangan apa yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan
kesejahtraan tersebut.
·
Menagantisipasi perubahan sosial masyarakat
Setelah
menganalisis keadaan sosial masyarakat, kesejahtraan sosial juga memilki fungsi
mengantisipasi perubahan sosial masyarakat itu sendiri, yang mana ini merupakan
sebuah tahap lanjutan dari fungsi yang pertama. Kesejahtraan sosial disini diharapkan
bisa mengantisipasi dari sebelumnya perubahan-perubahan sosial yang mengarah
kearah negatif sebelum kekaucaan di ranah masyarakat ini tidak terjadi. Namun
beda halnya ketika perubahan itu secara bergerak secara progresif demi kebaikan
masyakarat itu sendiri, maka perubahan itu sangat diperlukan sekali terjadi.
Jika perubahan-perubahan sosial itu bisa diantisipasi dengan baik, maka keadaan
dimasyarakat pun akan kondusif sebagai mana itu semua sesuai dengan definisi
dari kesejahtraan sosial itu sendiri.
·
Mengendalikan perubahan sosial yang terjadi
dimasyarakat
Bedahalnya
dengan fungsi kesejahtraan poin kedua, fungsi kali ini lebih bersifat pasca
atau sesudah perubahan sosial itu terjadi. Jika perubahan sosial itu sudah
terjadi tanpa bisa kita ansipasi sebelumnya maka disini kesejahtraan sosial
melalui pekerja sosial diharapkan (dan harus bisa) mengendalikan perubahan
sosial itu terjadi, sehingga perubahan sosial itu tidak tidak berdampak negatif
bagi masyarakat itu sendiri. Namun ketika masyarakat secara pasif diam tidak
ada perubahan progresif, maka disini kesejahtraan sosial mendorong perubahan
itu terjadi demi tercapainya kehidupan yang lebih baik.
TUGAS-TUGAS
KESEJAHTRAAN SOSIAL
Berangkat dari fungsi-fungsi kesejahtraan sosial di atas, maka
kesejahtraan sosial mempunyai fungsi-fungsi yang akan dilaksanakan oleh pekerja
sosial sebagai orang yang mempraktikan semua tugas-tugas kesejahtraan sosial
itu sendiri. Sebab tugas-tugas ini akan terbengkalai jika tidak ada pekerja
sosial itu sendiri. Berikut tugas kesejahtraan sosial :
·
Sebagai pengemban ilmunya sendiri
Kesejahtraan sosial merupakan sebuah disiplin ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dan jelasnya sudah dijelaskan di muka.
Dikarenakan kesejahtraan sosial ini merupakan disiplin ilmu, maka pekerja
sosial sebagai pengemban dari tugas ini dituntut untuk bisa melaksanakan
ilmu-ilmu yang dikaji secara ilmiah dalam kesejahtraan sosial ini dan
mengembangkannya supaya lebih bisa compartable dengan keadaan-keadaan yang ada
dimasyarat itu sendiri. Karena seiring berjalannya waktu, fenomena yang ada itu
semakin berkembang. Sehingga untuk mengimbanginya ilmu dari kesejahtraan sosial
itupun harus semakin berkembang pula.
·
Perumusan kebijakan-kebijakan sosial
Sebagai suatu disiplin ilmu yang
bergerak dibidang sosial, kesejahtraan sosial dituntut untuk bisa merumuskan
kebijakan sosial untuk tercapainya kehidupan yang lebih baik. Kesejahtraan
sosial diharapkan mampu lebih bisa merumuskan kebijakan-kebijakan yang sesuai
dengan keadaan masyarakatnya itu sendiri karena merupakan salah satu disiplin
ilmu yang lebih kompleks mengkaji tentang permasalahan itu.
·
Pengemban pelayanan-pelayanan sosial
Selain
sebagai pembuat kebijakan, pekerja sosial selaku peran utama pengemban tugas
ini dituntut untuk bisa menjadi seorang pelayan sosial yang berdikasi tinggi
dan mampu melayani masyarakat dengan baik. Namun kata pelayan disini tidak
dapat diartikan sebagai pemabantu yang tugasnya seperti pembantu rumah tangga
yang bekerja melayani majikannya, tetapi disini makna dari pelayan disini lebih
kompleks dan lebih luas, sebab pekerja
sosial sebagai pelayan sosial ini lebih terfokuskan menjadi pemecah masalah
dari fenomena sosial itu sendiri.
KONSEP
PEKERJAAN SOSIAL
1. K. BERTENS Pekerjaan adalah suatu moral community (masyarakat moral)
yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama
2. HUGHES, E.C (1963) Pekejaan menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik
dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya
3. Menurut Sanusi et all (1991) mengatakan bahwa pekerjaan adalah: Suatu
jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan yang menentukan (erusial)
4. SCHEIN, E.H (1962) Pekejaan adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan
yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya
yang khusus di masyarakat
5. PAUL F. COMENISCH (1983) Pekerjaan adalah “komunitas moral” yang
memiliki cita-cita dan nilai bersama
Beranjak dari kelima definisi dari
para ahli diatas pekerjaan merupakan suatu komunitas moral berbentuk jabatan yang mana untuk
memerankannya dibutuhkan sebuah pengetahuan yang lebih dibandingkan kliennya.
Sedangkan definisi kata sosial sudah dijelaskan di muka yang intinya yaitu
hubungan antara manusia, maka perkejaan sosial dapat diartikan sebagai suatu
jabatan yang berada dalam bidang hubungan manusia atau yang lebih luasnya
masyarakat, yang dilandasi oleh pengetahuan dan pengalaman dalam bidang sosial
itu sendiri.
Dalam menjalakan pekerjaannya, pekerja
sosial memandang pekrjaanya tersebut menjadi tiga sisi :
1. Seni dalam
praktik
·
Ensiklopedi Indonesia – Dikemukakan bahwa seni
merupakan ciptaan dari segala hal, karena keindahannya orang senang untuk
melihat ataupun mendengarkannya.
·
Padmapusphita – Seni
berasal dari bahasa Belanda yaitu “genie”, bahasa Latinnya adalah “genius”, yang
berarti kemampuan luar biasa yang dimiliki atau dibawa sejak lahir. Sedangkan
menurut kajian ilmu di negara Eropa mengatakan “ART” atau seni
bermakna artivisual yakni suatu media yang dapat melakukan suatu
aktifitas tertentu.
·
Ki Hajar Dewantara – Menurutnya seni merupakan hasil
dari keindahan yang dapat menggerakkan perasaan seseorang tentang keindahan
bagi yang melihatnya. Oleh karenanya, perbuatan manusia bisa mempengaruhi dalam
menumbuhkan perasaan yang indah itulah seni.
Melihat definisi seni diatas
kesimpulan dari pandangan seni dalam praktik adalah pekerjaan sosial merupakan
sebuah kegiatan yang ketika melakukannya mereka merasa bahagia dan merasakan
keindahan. Maka tak heran jika pekerjaan sosial ini merupakan sebuah pekerjaan
yang amat menyenangkan bagi pekerja sosial itu sendiri.
2. Suatu Ilmu
Karena
dalam pekerjaan sosial ini sangat membutuhkan sebuah kajian keilmuan yang
ilmiah dan objektif. Tidak sembarangan orang bisa memecahkan masalah dalam
bidang sosial, maka untuk itu ilmu di sini merupakan salah satu faktor penentu
dan menjadi dasar dari pekerjaan sosial ini.
3. Sebuah
profesi
Pekerjaan
sosial termasuk kedalam sebuah profesi karena pekerjaan sosial itu sendiri
cakupannya sangat luas dan dibutuhkan sebuah profesi dan khusus untuk
mengkajinya. Dan juga pekerjaan sosial ini sudah memenuhi persyaratan dan
ketentuan sebagai sebuah profesi.