7 Mei 2017

STARTEGI PEMASARAN DI ERA MILENEAL



Tantangan
Strategi Pemasaran Di Era Millenium Ketiga


Apabila kita berbicara tentang generasi maka yang akan terpikir di benak kita adalah sekelompok manusia yang mempunyai umur yang sama waktu hidupnya. Generasi merupakan penerus suatu bangsa, sering terucap kalimat ini yang dapat kita temukan di koran, majalah sosial media, televisi, dan media komunikasi lainnya. Hal demikian karena suatu bangsa didorong untuk mendorong warga masyarakatnya sendiri untuk merasa bertanggung jawab dalam masa depan suatu bangsa. Sehingga masyarakat tidak acuh tak acuh dalam pemberian perhatian berupa pendidikan, afeksi, dukungan, dan motivasi sebagai anak atau keturunannya.
Pendidikan yang diharapkan dalam rangka mempersiapkan generasi milleneal adalah suatu pendidikan yang mempunyai sistem, berguna untuk mengubah perpektif dan cara berpikir generasi muda. Tidak hanya peran guru saja yang diperlukan, dalam hal ini peran orang tua juga sangat diperlukan dalam perkembangan anak. Sebagai orang tua mereka harus tau apa yang baik dan buruk bagi anaknya. Dampak teknologi memang tidak dapat dicegah dengan cara apapun, baik itu dengan kebijakan pemerintah ataupun hal lainnya. Namun, teknologi dapat disaring dengan pola pemikiran yang cerdas.
Sehingga mereka para orang tua harus dapat menyaring hal-hal yang masuk dalam kehidupan anaknya yang berupa teknologi tersebut guna memperbanyak keuntungan yang dapat diperoleh dari teknologi. Zaman sekarang semua orang dituntut untuk dapat menggunakan teknologi, jika tidak maka individu tersebut akan tertinggal oleh individu lain. Masyarakat harus pandai memilah apa  yang dapat membuat bangsanya menjadi bangsa yang lebih baik lagi.
Dari teknologi, generasi muda diharapkan untuk mempunyai jiwa kreativitas dan inovasi yang tinggi. Sehingga kita dapat memanfaatkan teknologi untuk hal yang bersifat membangun. Satu pengusaha seribu karyawan, kalimat ini tentu mengandung makna yang sangat dalam karena kalimat ini bertujuan untuk memberi semangat kepada kaum kreatif dan inovatif lain untuk menjadi pengusaha yang dapat mengangkat pengangguran ke dunia kerja selayaknya.
“Setinggi apapun pangkatmu kamu tetaplah pegawai, sekecil apapun usahamu kamu adalah bosnya”. Generasi sekarang harus kreatif dalam menciptakan peluang usaha, sehingga dalam kepemimpinan usaha tersebut Ia mempunyai jiwa pemimpin yang tinggi. Tidak masalah besar atau kecil usaha yang ditekuni, melainkan apa dan untuk apa usaha tersebut ditekuni. Hal yang penting di sini adalah bagaimana kita menerapkan strategi yang dapat memandu kita ke dalam jalan kesuksesan nanti. Berikut merupakan 5 strategi yang dapat digunakan dalam suatu perusahaan dalam suatu pemasaran:
Mengenali Pelanggan
Lakukan identifikasi terhadap target pasar anda. Misalnya, jika usaha anda bergerak dalam pemasaran fashion Korea, anda bisa membidik kalangan remaja yang identik dengan demam Korea. Jika usaha anda bergerak dalam pemasaran sepatu wedges, anda bisa membidik para wanita dengan rentang umur 20-35 tahun. Identifikasi yang tepat dapat mempermudah anda dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif dan menghindarkan anda dari pembuangan biaya dan waktu yang sia-sia.
Melakukan Promosi
Lakukan pengenalan produk/promosi kepada konsumen dengan cara yang kreatif. Sebisa mungkin, anda harus melakukan promosi yang konsisten dan terus-menerus. Misalnya setiap kali anda bepergian, anda bisa membawa brosur dan pamflet berisi produk usaha anda untuk dibagikan kepada orang yang dituju, keluarga, rekan kerja, ataupun disebarkan di tempat-tempat umum. Bisa juga dengan membuat status mengenai produk usaha anda di sosial media.
Selain itu, amatilah bagaimana promosi yang diterapkan oleh para kompetitor. Jika promosi anda lebih menarik, silahkan melanjutkan. Namun jika promosi kompetitor jauh lebih menarik, segera siapkan promosi yang lebih unik, kreatif, dan menarik. Satu lagi cara promosi yang dapat anda lakukan adalah dengan berpromosi dari mulut ke mulut. Tak dapat dipungkiri bahwasannya cara ini dapat menjaring pelanggan jauh lebih banyak. Dengan berbagai cara ini, anda dapat menemukan pelanggan dengan sendirinya.
Memilih Lokasi Strategis
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan ialah pemilihan lokasi usaha. Anda bisa melihat contohnya lewat berbagai Bakery yang berdiri di sepanjang jalan yang sibuk dan dilalui oleh banyak orang. Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu strategi mereka untuk menjaring pelanggan. Karena itu, pilihlah lokasi usaha yang strategis dan tepat agar usaha anda dapat dijangkau oleh pelanggan.
Menggunakan Internet Marketing
Salah satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan ialah internet marketing. Dengan menampilkan produk usaha anda pada situs jejaring sosial, maka anda dapat mengetahui bagaimana selera konsumen dan apa yang mereka butuhkan. Semakin hari aktivitas jual beli melalui online shop semakin marak dilakukan. Para konsumen cenderung ingin berbelanja dalam ruang yang lebih privat dan terhindar dari keramaian. Internet membuka pintu yang lebar bagi anda untuk berinovasi.
Anda dapat menampilkan produk usaha anda pada website, blog, facebook, dan situs lainnya, dengan memasang foto-foto yang sekiranya dapat menarik konsumen. Dengan menggunakan internet marketing, anda juga dapat berinteraksi secara langsung dengan konsumen tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Menjalin Hubungan yang Baik dengan Konsumen
Konsumen ialah raja. Slogan satu ini patut dipertahankan guna menjaga kelangsungan suatu usaha. Jalinlah hubungan yang baik dengan konsumen. Hubungi mereka untuk sekadar menanyakan testimoni mengenai produk usaha anda ataupun  menginfomasikan produk yang baru anda keluarkan, dan promo yang sedang berjalan.
Konsumen membutuhkan produk dan anda membutuhkan konsumen untuk orientasi keuntungan. Maka itu, terapkanlah simbiosis mutualisme dalam hal berbisnis. Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen merupakan kunci terakhir yang harus anda pegang untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
Penerapan Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah sebagai berikut: 
  • Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah ;
  •  Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen ;
  • Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning), perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar,  konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya. 
Setelah merancang sebuah strategi pemasaran, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan konsep marketing mix. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran (Rinaldy, 2015).
Ketika konsep pemasaran dikembangkan pada tahun lima puluhan, ahli pemasaran dan akademisi pada hari itu berpendapat bahwa rencana pemasaran yang efektif harus berpusat pada apa yang kemudian dikenal sebagai 4 P: Product, Price, Place (Distribusi) dan Promosi (Muller, 2010). Konsep inilah yang disebut marketing mix. Sebuah konsep yang terdiri dari semua hal tang dapat dilakkan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” (4P) yaitu:
·         Product, kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi: ragam, kualitas, desai, fitur, nama merk dan kemasan.
Setiap pelaku usaha harus bisa menentukan produk apa yang menjadi andalannya dan bagamana cara mengembangkan produk andalannya tersebut. Misalnya dengan menambah varian rasa, varian ukuran, varian bentuk dan juga varian kemasannya. Hal yang paling penting dan krusial yang harus dijaga adalah kualitas dari produk andalan. Seorang UKM jangan pernah melakukan perubahan rasa, bentuk, warna, ukuran dan kualitas tanpa melakukan info atau pemberitahuan ke pelanggan sebelumnya. Karena perubahan produk yang tiba – tida akan menyebabkan pelanggan kecewa dan apabila pelanggan kecewa hal tersebut akan berlanjut dan akan berakibat ke penurunan penjualan.
·         Price, adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit.
Penentuan harga produk sangat menentukan dalam kesuksesan proses penjualan. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi  pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.
·         Place, kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik.
Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu bagus. Untuk itu sebelum Anda memulai sebuha usaha, pilih terlebih dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha Anda. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya Anda menentukan lokasi yang paling strategis bagi usaha Anda.
·         Promotion berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.
Kegiatan promosi bisnis merupakan bagian dari strategi pemasaran yang sangat dibutuhkan sebuah usaha, baik usaha kecil maupun usaha yang sudah berkembang besar. Sebelum mengetahui metode ataupun strategi promosi yang sering digunakan para pelaku bisnis, yang dimaksud dengan promosi adalah  kegiatan pendukung strategi pemasaran yang sengaja diadakan untuk mengingatkan para konsumen mengenai produk atau jasa dengan brand tertentu. Strategi promosi sering digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan kemudahan dalam merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan promosi dijadikan sebagai cara berkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respon produk yang kita tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi :  Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk.    Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian  produk hingga sampai ke konsumen.  Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran. Mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para konsumen.  Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi.
Konsep-konsep untuk memper mudah suatu pemasaran dari zaman ke zaman slalu mengalami sebuah perubahan. Hal itu tidak lain karena tuntutan zaman yang telah memaksa pelaku usaha mengembangkan daya kreatif dan inovatifnya untuk tetap bisa bersaing dan bertahan. Bahkan dalam dunia usaha ini ada istilah yang sangat populer yaitu “siapa yang kuat, dialah yang bertahan”. Setiap orang berlomba-lomba menciptakan sebuah konsep dan strategi untuk menjadi yang terkuat di kancah dunia usaha ini. Berbagai macam konsep pun bermuculan. Konsep yang lama dan tidak lagi cocok dengan keadaan pasar usaha punah dan tergantikan oleh konsep baru yang dianggap lebih relevan dan menguntungkan. Namun lebih cerdas jika kita bisa memadukan konsep lama tersebut dengan sebuah konsep baru untuk menciptakan sebuah konsep pemasaran yang kreatif dan inovatif.
Jika strategi pemasaran berdasarkan pada 4P dianggap tidak memberi penekanan besar pada daya saing yang kuat, dan produk atau layanan yang ditawarkan pun hampir pasti akan gagal di era milenial ini. Untuk tetap bisa bertahan dan bersaing kini para pengusaha harus mengetahui sebuah konsep baru “2C”, yaitu costumer and competitor.
Sebagai pemasar, apa yang Anda ketahui tentang Pelanggan Anda? Siapakah orang-orang yang membeli produk dan layanan Anda? Mengapa mereka membeli jenis produk ini dan mengapa mereka membeli produk Anda dan bukan pesaing atau sebaliknya? Seberapa sering mereka membeli? Di mana mereka tinggal dan bekerja dan apakah Anda memiliki rincian kontak mereka.
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak relevan 10 atau 20 tahun yang lalu, hanya karena kita tidak memiliki sarana untuk mendapatkan jawaban. Namun, yang telah berubah seiring perkembangan teknologi kini kita memiliki akses ke semua kalangan masyarakat yang memungkinkan kita untuk menyegmentasikan pasar dengan sangat akurat. Pemasaran yang berbasis data yang strategi pemasarannya berdasarkan kebutuhan dan keinginan pelanggan memiliki keunggulan tersendiri di era mileneal ini.
Sedangkan C yang kedua adalah competitor (pesaing). Kita hidup di dunia yang kompetitif dengan situasi kelebihan pasokan di hampir setiap kategori produk atau layanan. Ribuan perusahaan bersaing memperebutkan uang pelanggannya. Era mileneal ini seperti kelebihan pasokan dari supermarket, pengacara, dokter gigi, pompa bensin, tukang ledeng dan tukang bangunan. Ada banyak pilihan untuk kita dalam menentukan produk atau jasa mana yang lebih baik.
Jangan pernah berpikir bahwa produk atau layanan Anda paling baik. Pelanggan yang cerdas di era mileneal ini sangat kejam −jika produk atau layanan memili cacat produksi sedikit pun, pelanggan akan meninggalkannya dengan sangat cepat dengan tidak membelinya. Jika sebagai vendor atau pemiliki usaha yang ingin Anda capai yaitu menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan, Anda harus melakukan sesuatu yang tidak dilakukan pesaing Anda. Hal itu dilakukan karena pelanggan hanya dapat ingin membelanjakan uangnya untuk produk atau layanan tertentu yang dianggap mereka terbaik. Anda harus mengetahui bagaimana cara meyakinkan pelanggan untuk membelanjakan uangnya untuk sebuah produk Anda, bukan untuk pesaing kita.
Jadi, Anda perlu tahu berapa jumlah pesaing Anda. Mereka mungkin melakukan sesuatu yang seharusnya Anda lakukan! Dan jangan menunggu sampai Anda kehilangan semua pelanggan Anda - itu mungkin sudah terlambat! (Muller Theo, 2010).
Pemasaran yang efektif adalah tentang memiliki produk atau layanan yang baik, menjaga pelanggan Anda yang sudah ada lebih baik daripada mencari pelanggan baru. Memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang pesaing Anda lakukan dan menjaga agar pengetahuan dan wawasan tetap mengikuti perkembangan zaman adalah hal yang wajib dilakukan di era mileneal ini.
Superior service delivery (customer focus) and outwitting your competitors has the potential to earn you a slot in the hall of business fame (Muller Theo, 2010)


DAFTAR ISI

 

Muller, T. (2010). MM Research. Retrieved from Marketing and Comunity Research: http://mm-research.com/Marketing%20In%20The%20New%20Millennium
Rinaldi, F. (2015, Juli). Bauran Pemasaran. Retrieved from Kembar Pro: http://www.kembar.pro/2015/07/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html
Singh, J. (2012). Marketing in the New Millenium: Emerging Issues and Trends. IOSR Journal of Bussiness and Management, 14-23.
2 Mei 2017 pukul 19.02


Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

.

.
Diberdayakan oleh Blogger.