11 Sep 2016

KONSEP DASAR PENGANTAR PEKERJAAN SOSIAL

mindmap konsep pengantar pekerjaan sosial
KONSEP KESEJAHTRAAN SOSIAL
Berangkat dari konsep yang sudah saya buat diatas, kita bisa mengetahui bahwa kesejahtraan sosial dan pekerjaan sosial keduanya memang saling berkaitan satu sama lain. Dalam kedua konsep diatas kita dapat mengetahui bahwa kedua konsep tersebut keduanya memiliki hubungan dengan kata sosial.
Menurut Paul Ernest “sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama”.  Dari penjelasan diatas kita bisa mengetahui bahwa sosial itu mempunyai arti hubungan atau interaksi antar manusia yang keduanya saling membutuhkan.
Sedangkan alam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Dengan demikian jika konsep kesejahtraan dikaitkan dengan konsep sosial akan menimbulkan makna “keadaan antar hubungan manusia yang baik, artinya yang kondusif bagi manusia untuk melakukan upaya guna memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Dan pengertian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Elizabeth Wickenden (dalam Friedlander, 1974:4) mendefinisikan Kesejahteraan Sosial sebagai :” a system of laws, programs, benefits, and services which strengthen or assure provision for meeting social needs recognized as basic for the welfare of the population and for the functioning of the social order”. (suatu sistem perundang-undangan, kebijakan, program, pelayanan, dan bantuan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sosial yang dikenal sebagai kebutuhan dasar bagi kesejahteraan manusia dan bagi berfungsinya ketertiban sosial secara lebih baik)”.
                Dari definisi kesejahtraan sosial diatas kita bisa mengetahui bahwa kesejahtraan sosial itu merupakan sesuatu yang komplek yang anatara manusia dan kebutuhannya itu tidak dapat dipisahkan agar tercapainya tujuan sejahtra itu. maka dari itu kesejahtraan sosial dapat dipandang menajadi beberapa sisi :
·         Sebagai Sistem Pelayanan
Sebelumnya mari kita artikan sistem itu sendiri sebelum membahas kesejahtraan sosial sebagai sistem pelayanan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “sistem merupakan perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah di tubuh”. Dari pengertian disana, maka kesejahtraan sosial dipadang sebuah pelayanan sosial yang sangat komplek dari mulai pelayanan sosial dari bidang spiritual, ataupun mental dari manusia itu sendiri yang mana semuanya itu sukar untuk dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari sebuah sistem.
Kemudian visi dari kesejahtraan sosial sebagai sistem pelayanan sosial ini salah satunya yaitu dengan pemenuhan kebutuhan dari manusia itu sendiri. Ketika kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi maka yang akan timbul adalah rasa kepuasan dan semua itu didasarkan karena kembali ke tujuan utamanya yaitu sejahtra.
·         Sebagai disiplin ilmu
Kesejahtraan sosial sebagai disiplin ilmu disini karena kesejahtraan sosial itu sendiri sangat rumit dan membutuhkan bidang keilmuan untuk mengkajinya. Kajian kesejahtraan sosial itu sendiri disiplin ini menekankan pada penilaian (‘’assessment’’) dan intervensi sosial. Intervensi sosial merupakan metode perubahan sosial terencana yang bertujuan memfungsikan kembali fungsi sosial seseorang, kelompok, maupun masyarakat. Ilmu kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan intervensi sosial memiliki 3 ruang lingkup , yaitu mikromezzo, dan makro. Level mikro membahas intervensi sosial di tingkat individu, keluarga, dan kelompok kecil. level mezzo membahas intervensi sosial di tingkat komunitas. dan level makro membahas intervensi sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas. Dilihat dari ruang lingkup kajian kesejahtraan sosial diatas maka tak heran jika kesejahtraan sosial dipandang sebagai disiplin yang untuk mengkajinya kita membutuhkan sebuah pengetahuan mendasar dari kesejahtraan sosial itu sendiri.
·         Keadaan hidup
Disini mengapa kejahtraan sosial dipandang sebagai keadaan hidup sebab kesejahtraan sosial dari manusia ini merupakan sebuah konsep yang relatif, yang mana antara kata kesejahtraan sosial yang satu dengan yang lainnya itu berbeda tergantung dengan presefsi setiap manusia itu sendiri. Untuk sebuah pembuktian jika kesejahtraan sosial itu dilihat dari pandangan ilmu kedokteran maka kata sejahtra itu akan muncul ketika manusia itu sehat. Kemudian jika kita lihat dari sudut pandang keilmuan ekonomi maka kesjahtraan itu akan muncul ketika manusia itu mempunyai uang banyak. Sedangkan jika kita melihat kesejahtraan itu dari pekerja sosial maka yang akan muncul yaitu ketika manusia itu mampu berinteraksi dengan baik dengan manusia yang lainnya, sehingga kesejahtraan itu bukan diukur dari aspek kekayaan, kebahagiaan, dan kesehatan dari manusia itu sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pandangan dari Skidmore and Trackeray and Thackeray (1988:21) ”All profession take cognizance of the wholeness ofindividuals. However, because life is complex and science is specialized, each profession must confine itself to some aspect of human functioning as a focus of its efforts and activities”
·         Sosial Order
kesejahtraan disini berada dalam ruang lingkup sosial maka kesejahtraan dipandang social order karena social order disini erat kaitannya dengan poin pertama dari sebagai sistem pelayanan. Sebab  demi tercapainya kebutuhan-kebutuhan dari manusia itu dibutuhkan sebuah tatanan dan ketertiban sosial. Dan jika kebutuhan dari manusia itu sendiri sudah tercapai, ketertiban sosial itu sendiri akan semakin kuat dan mudah terlaksana.

FUNGSI KESEJAHTRAAN SOSIAL
·         Mengkaji keadaan sosial masyarakat
Sebagai pekerja sosial, disini kesejahtraan sosial sebagai bidang ilmu mempunyai tugas untuk mengkaji keadaan sosial masyarakat. Keadaan sosial masyarakat disini berarti pekerja sosial bertugas menganalisis keadaan interaksi atau hubungan dimasyarakat itu bagaimana, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana pola kehidupan masyarakat pada suatu daerah itu. Yang mana jika sudah kita ketahui suatu keadaan hubungan di masyarakat itu, maka kita dapat menganalisis secara detail solusi dan pengembangan apa yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan kesejahtraan tersebut.
·         Menagantisipasi perubahan sosial masyarakat
Setelah menganalisis keadaan sosial masyarakat, kesejahtraan sosial juga memilki fungsi mengantisipasi perubahan sosial masyarakat itu sendiri, yang mana ini merupakan sebuah tahap lanjutan dari fungsi yang pertama. Kesejahtraan sosial disini diharapkan bisa mengantisipasi dari sebelumnya perubahan-perubahan sosial yang mengarah kearah negatif sebelum kekaucaan di ranah masyarakat ini tidak terjadi. Namun beda halnya ketika perubahan itu secara bergerak secara progresif demi kebaikan masyakarat itu sendiri, maka perubahan itu sangat diperlukan sekali terjadi. Jika perubahan-perubahan sosial itu bisa diantisipasi dengan baik, maka keadaan dimasyarakat pun akan kondusif sebagai mana itu semua sesuai dengan definisi dari kesejahtraan sosial itu sendiri.
·         Mengendalikan perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat
Bedahalnya dengan fungsi kesejahtraan poin kedua, fungsi kali ini lebih bersifat pasca atau sesudah perubahan sosial itu terjadi. Jika perubahan sosial itu sudah terjadi tanpa bisa kita ansipasi sebelumnya maka disini kesejahtraan sosial melalui pekerja sosial diharapkan (dan harus bisa) mengendalikan perubahan sosial itu terjadi, sehingga perubahan sosial itu tidak tidak berdampak negatif bagi masyarakat itu sendiri. Namun ketika masyarakat secara pasif diam tidak ada perubahan progresif, maka disini kesejahtraan sosial mendorong perubahan itu terjadi demi tercapainya kehidupan yang lebih baik.
TUGAS-TUGAS KESEJAHTRAAN SOSIAL
Berangkat dari fungsi-fungsi kesejahtraan sosial di atas, maka kesejahtraan sosial mempunyai fungsi-fungsi yang akan dilaksanakan oleh pekerja sosial sebagai orang yang mempraktikan semua tugas-tugas kesejahtraan sosial itu sendiri. Sebab tugas-tugas ini akan terbengkalai jika tidak ada pekerja sosial itu sendiri. Berikut tugas kesejahtraan sosial :
·         Sebagai pengemban ilmunya sendiri
Kesejahtraan sosial merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan jelasnya sudah dijelaskan di muka. Dikarenakan kesejahtraan sosial ini merupakan disiplin ilmu, maka pekerja sosial sebagai pengemban dari tugas ini dituntut untuk bisa melaksanakan ilmu-ilmu yang dikaji secara ilmiah dalam kesejahtraan sosial ini dan mengembangkannya supaya lebih bisa compartable dengan keadaan-keadaan yang ada dimasyarat itu sendiri. Karena seiring berjalannya waktu, fenomena yang ada itu semakin berkembang. Sehingga untuk mengimbanginya ilmu dari kesejahtraan sosial itupun harus semakin berkembang pula.
·         Perumusan kebijakan-kebijakan sosial
Sebagai suatu disiplin ilmu yang bergerak dibidang sosial, kesejahtraan sosial dituntut untuk bisa merumuskan kebijakan sosial untuk tercapainya kehidupan yang lebih baik. Kesejahtraan sosial diharapkan mampu lebih bisa merumuskan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan keadaan masyarakatnya itu sendiri karena merupakan salah satu disiplin ilmu yang lebih kompleks mengkaji tentang permasalahan itu.
·         Pengemban pelayanan-pelayanan sosial
                                                                                                                                                                                                                                                         Selain sebagai pembuat kebijakan, pekerja sosial selaku peran utama pengemban tugas ini dituntut untuk bisa menjadi seorang pelayan sosial yang berdikasi tinggi dan mampu melayani masyarakat dengan baik. Namun kata pelayan disini tidak dapat diartikan sebagai pemabantu yang tugasnya seperti pembantu rumah tangga yang bekerja melayani majikannya, tetapi disini makna dari pelayan disini lebih kompleks dan lebih luas, sebab  pekerja sosial sebagai pelayan sosial ini lebih terfokuskan menjadi pemecah masalah dari fenomena sosial itu sendiri.
KONSEP PEKERJAAN SOSIAL
1.       K. BERTENS Pekerjaan adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama
2.       HUGHES, E.C (1963) Pekejaan menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya
3.       Menurut Sanusi et all (1991) mengatakan bahwa pekerjaan adalah: Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan yang menentukan (erusial)
4.       SCHEIN, E.H (1962) Pekejaan adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat
5.       PAUL F. COMENISCH (1983) Pekerjaan adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama
Beranjak dari kelima definisi dari para ahli diatas pekerjaan merupakan suatu komunitas moral  berbentuk jabatan yang mana untuk memerankannya dibutuhkan sebuah pengetahuan yang lebih dibandingkan kliennya. Sedangkan definisi kata sosial sudah dijelaskan di muka yang intinya yaitu hubungan antara manusia, maka perkejaan sosial dapat diartikan sebagai suatu jabatan yang berada dalam bidang hubungan manusia atau yang lebih luasnya masyarakat, yang dilandasi oleh pengetahuan dan pengalaman dalam bidang sosial itu sendiri.
Dalam menjalakan pekerjaannya, pekerja sosial memandang pekrjaanya tersebut menjadi tiga sisi :
1.       Seni dalam praktik
·         Ensiklopedi Indonesia – Dikemukakan bahwa seni merupakan ciptaan dari segala hal, karena keindahannya orang senang untuk melihat ataupun mendengarkannya.
·         Padmapusphita – Seni berasal dari bahasa Belanda yaitu “genie”, bahasa Latinnya adalah “genius”, yang berarti kemampuan luar biasa yang dimiliki atau dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut kajian ilmu di negara Eropa mengatakan “ART” atau seni bermakna artivisual yakni suatu media yang dapat melakukan suatu aktifitas tertentu.
·         Ki Hajar Dewantara – Menurutnya seni merupakan hasil dari keindahan yang dapat menggerakkan perasaan seseorang tentang keindahan bagi yang melihatnya. Oleh karenanya, perbuatan manusia bisa mempengaruhi dalam menumbuhkan perasaan yang indah itulah seni.
              Melihat definisi seni diatas kesimpulan dari pandangan seni dalam praktik adalah pekerjaan sosial merupakan sebuah kegiatan yang ketika melakukannya mereka merasa bahagia dan merasakan keindahan. Maka tak heran jika pekerjaan sosial ini merupakan sebuah pekerjaan yang amat menyenangkan bagi pekerja sosial itu sendiri.


2.       Suatu Ilmu
Karena dalam pekerjaan sosial ini sangat membutuhkan sebuah kajian keilmuan yang ilmiah dan objektif. Tidak sembarangan orang bisa memecahkan masalah dalam bidang sosial, maka untuk itu ilmu di sini merupakan salah satu faktor penentu dan menjadi dasar dari pekerjaan sosial ini.

3.       Sebuah profesi
Pekerjaan sosial termasuk kedalam sebuah profesi karena pekerjaan sosial itu sendiri cakupannya sangat luas dan dibutuhkan sebuah profesi dan khusus untuk mengkajinya. Dan juga pekerjaan sosial ini sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagai sebuah profesi.


Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

.

.
Diberdayakan oleh Blogger.